Fenomena Pasutri Nyaleg, Begini Kata Arimbawa dan Dek Ulik

Fenomena pasangan suami-istri (pasutri) yang sama-sama mencalonkan menjadi anggota DPR, DPD atau DPRD tampaknya cukup familiar di INdonesia. Alasan yang paling banyak muncul tentu untuk memenuhi kuota caleg perempuan sehingga memaksa politisi untuk “memasang” sang istri di daftar nama pencalegan. Lanjutkan Membaca

Amor Ring Acintya, Ida Pedanda Gede Made Gunung

Segenap Pendiri dan Pengurus Yayasan Kesenian Bali mengucapkan turut berdukacita atas berpulangnya tokoh umat Hindu; Ida Pedanda Gede Made Gunung.

Sosok Sulinggih yang telah memberi pencerahan pada umat dan menciptakan “revolusi mental” yang sesungguhnya bagi perkembangan hindu sejak awal tahun 2000an.
Dumogi Amor ring Acintya sang Dwijati…. Lanjutkan membaca

Pelawak yang jadi Senator Dua Periode (Pos Bali 26 April 2015)

SEDERET seniman dan artis nasional sukses terjun ke kancah politik, entah sebagi legislative, senator dan eksekutif. Namun menjadi politisi atau pejabat publikdua periode tidak semua artis bisa. Namun I Kadek Arimbawa alias Lolak (38) mampu membuktikan ia mampu menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dua periode dan kembali melenggang ke Senayan menjadi anggota DPD RI 2014-2019.

Senator 2 Periode

Suami dari Ni Made Suastini (Dek Ulik) merupakat satu-satunya dari empatanggota DPD RI pemilihan Bali yang kembali lolos, karena ketiga rekannya gagal mempertahankan kursi senatornya di Jakarta setelah perolehan suara mereka lebih rendah dari calon lain. Hasil perolehan suara cukup fantastis, yakni 161,607 suara menepati nomor urut dua setelah Arya Wedakarna. Lanjutkan Membaca

Dek Ulik : Gunakan Media Seni Untuk Tetap Dekat Dengan Konstituen

Maraknya kasus money politics yang ditemui menjelang hajatan pemilu, menarik perhatian sang Diva Pop Bali, Dek Ulik. Ditemui usai talkshow di salah satu TV Swasta di Bali, Dek Ulik menyatakan kekhawatirannya perihal semakin gencarnya politik transaksional di Indonesia khususnya di Bali.

Dek Ulik yang juga turut “berjuang” dalam Pileg 2014 nanti menyatakan dengan tegas menolak jual beli suara yang dilakukan oleh tokoh masyarakat di Desa. “Adanya praktik-praktik seperti itu selain melanggar aturan pemilu, juga mencederai asas pemilu yang luber dan jurdil”, ungkapnya.

Pemilik nama asli Ni Made Suastini ini mengungkapkan bahwa kesadaran untuk menghentikan politik transaksional seperti sekarang ini adalah dengan mencerdaskan pemilih. Selain tidak memanjakan masyarakat dengan bantuan-bantuan yang bersifat instant, Caleg harus benar-benar meyakinkan masyarakat dengan visi, misi dan program yang jelas.

“Masyarakat juga harus mulai mengubah pola pikir pragmatis yang selama ini berkembang, jangan sampai mindset itu justru dimanfaatkan caleg-caleg tidak bertanggung jawab”. tegas perempuan kelahiran Gianyar, 29 tahun lalu.

Saat ditanya strategi kampanye, caleg DPRD Bali Dapil Gianyar ini, menyatakan akan menggunakan seni sebagai media untuk tetap dekat dengan masyarakat. “Lewat seni saya mengihur, lewat seni pula saya menyerap aspirasi masyarakat. Karena dunia senilah yang telah membesarkan saya seperti sekarang ini.” ungkapnya sembari tersenyum.(eim)

Kabar dari Senayan

Pelawak “LOLAK” atau Kadek Arimbawa yg kini duduk di DPD RI wakili DPD-RI dalam Parliamentary Network On The World Bank Di Mongolia
IMG_0449

Bali patut berbangga, pasalnya salah satu wakil Bali yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berkesempatan untuk mewakili Indonesia melaksanakan kunjungan kerja ke Ulaanbaatar, Mongolia yang bertajuk Parliamentary Field Visit, yang berlangsung dari tanggal 26 Oktober 2009 sampai 2 November 2009.Demikian siaran Pers yg disampaiakan Abdi Negara selaku Humas dr Kadek Arimbawa alias lolak kepada Berita Karangasem Online,senin siang(2/11/09)

Disebutkan ,delegasi yang dikirim untuk sebuah misi mempelajari mengenai pengawasan terhadap pengelolaan dana hibah atau bantuan internasional ini terdiri dari 3 (tiga) orang anggota DPD dan 1 (satu) orang anggota DPR atas undangan Parliementary Network On The World Bank (PNoWB)

Arimbawa yang merupakan satu-satunya wakil Bali, mewakili parlemen bersama dengan Elnino M. Husein Mohi, S.T. M.Si (Anggota DPD Provinsi Gorontalo) serta Zulbahri (Anggota DPD asal Kepulauan Riau)

Terpilihnya 3 (tiga) orang anggota delegasi tersebut, menurut Wakil Ketua DPD RI La Ode Ida yang disampaikan dalam keterangan persnya di Rumah Dinas Jl Denpasar Raya No. 20 Jakarta beberapa waktu lalu, tidak terlepas dari kemampuan serta ide-ide segar anggota tersebut terhadap kemajuan daerah serta Indonesia pada umumnya.

Mengenai kegiatan yang dilaksanakan di Mongolia sendiri, salah satunya adalah meninjau proyek-proyek pendidikan yang dibangun oleh Bank Dunia. Selain itu, Arimbawa secara khusus juga meninjau proyek air bersih, bantuan untuk usaha kecil serta peternakan yang dikembangkan di Mongolia.

”Bantuan atau dana hibah dari Bank Dunia adalah utang rakyat, jadi sebuah keharusan jika fungsi pengawasan parlemen dilaksanakan untuk program-program tersebut”tandas Arimbawa.

Secara khusus, Arimbawa juga bertemu dengan Menteri Pariwisata Mongolia atas fasilitasi Ketua Delegasi yang juga Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pariwisata Mongolia berharap banyak terhadap pengembangan pariwisata di Negaranya dapat dibantu Indonesia khususnya Bali di bidang pemasaran/marketing. Terlebih, potensi pariwisata yang dikembangkan disana cukup spesifik yakni wisata budaya komunitas masyarakat yang terisolir.

Arimbawa juga, menyatakan kebanggaannya terhadap tugas yang diberikan. ” Ini merupakan tugas yang berat, tetapi astungkara dengan dukungan teman-teman wakil Bali yang duduk di DPD RI, serta seluruh masyarakat Bali,saya berhasil menunaikan tugas dengan baik” paparnya seraya merendah.

Menurut Arimbawa, yang paling penting, dari Kunjungan Kerja ini akan memulai sebuah pembangunan sistem pengawasan yang efektif terhadap segala bentuk dana hibah dan bantuan internasional yang diterima Indonesia. ” ini semua untuk kepentingan masyarakat dan bersifat urgent karena setiap bantuan yang diterima semestinya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat” tegasnya.

SUmber

Kadek Arimbawa : Kombinasi Seni dan Politik

sENI dpd

Menjadi anggota DPD RI Perwakilan Bali menjadi tugas berat yang diemban Kadek Arimbawa. Namun, pria yang akrab disapa Lolak ini menikmati tugasnya. “Awalnya memang sulit karena saya harus beradaptasi dan melihat suasana di DPD. Tetapi, setelah beberapa bulan, saya mulai terbiasa. Tugas anggota DPD menyampaikan aspirasi dari daerahnya untuk diperjuangkan di pusat,” tandasnya. Lolak menuturkan dirinya tak bisa lepas dari tugas untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bali. Aspirasi yang disampaikan biasanya yang berkaitan dengan isu-isu nasional. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kemacetan lalu-lintas di Bali.

“Semua perlu duduk bersama untuk menyatukan persepsi, apa yang akan dikerjakan. Jangan sampai saling menyalahkan. Bali ini kecil, jalan juga kecil. Untuk memperlebar jalan sangat sulit. Solusinya, manfaatkan sentral parkir dan angkutan umum,” ujar suami Dek Ulik, penyanyi pop Bali ini.
Lolak menuturkan ketika DPD melakukan kunjungan ke Korea Selatan, arus lalu-lintas tidak macet karena pengguna kendaraan pribadi dibatasi. Mereka memarkir kendaraannya di sentral parkir lalu berangkat menuju tempat kerja dengan angkutan umum atau bus yang lewat setiap 5 menit. Di Bali, pola ini bisa diterapkan, khususnya di wilayah Kuta karena sudah tersedia sentral parkir. Baca Selengkapnya